Sejarah Asal Usul Suku Sasak di Pulau Lombok dapat kita simpulkan dari beberapa pendapat dan bukti-bukti sejarah, Suku Sasak yang mendiami Pulau Lombok selama berabad-abad bahkan ada yang berpendapat bahwa masyarakat Suku Sasak berasal dari percampuran penduduk asli Lombok dengan pendatang da nada juga yang menyatakan leluhur Suku Sasak adalah orang Jawa. Menurut Goris S., “Sasak” secara etimologi, berasal dari kata “sah” yang berarti “pergi” dan “shaka” yang berarti “leluhur”, dengan begitu Goris menyimpulkan bahwa sasak memiliki arti “pergi ke tanah leluhur” sehingga dari pengertian inilah diduga bahwa leluhur orang Sasak itu adalah orang Jawa.
Bukti lainnya merujuk kepada aksara Sasak yang digunakan oleh
orang Sasak disebut sebagai“Jejawan”, merupakan aksara yang berasal dari
tanah Jawa, pada perkembangannya, aksara ini diresepsi dengan baik oleh para
pujangga yang telah melahirkan tradisi kesusasteraan Sasak.
Etimologi: (Linguistik); cabang dari ilmu bahasa yang
menyelidiki asal-usul serta perubahan kata dalam bentuk dan makna. Pendapat
lain menyoal etimologi Sasak beranggapan bahwa kata itu berasal dari kata sak-sak
yang dalam bahasa sasak berarti sampan. Pengertian ini dihubungkan dengan
kedatangan nenek moyang orang Sasak dengan menggunakan sampan dari arah barat.
Sumber lain yang sering dihubungkan dengan etimologi Sasak adalah kitab
Nagarakertagama yang memuat catatan kekuasaan Majapahit abad ke-14, ditulis
oleh Mpu Prapanca.
Dalam kitab Nagarakertagama terdapat ungkapan “lombok sasak
mirah adi” yang kurang lebih dapat diartikan sebagai “kejujuran adalah
permata yang utama”. Pemaknaan ini merujuk kepada kata sasak (sa-sak) yang
diartikan sebagai satu atau utama; Lombok (Lomboq) dari bahasa kawi yang dapat
diartikan sebagai jujur atau lurus; mirah diartikan sebagai permata
dan adi bermakna baik.
Dari beberapa pendapat dan keterangan-keterangan di atas
dapat kita simpulkan bahwa asal usul Suku Sasak tidak lepas dari pengaruh suku
dari Jawa serta melihat dari beberapa sejarah, tradisi dan budayanya.
Konon, pada masa pemerintahan Raja Rakai Pikatan di Medang
(Mataram Kuno), telah banyak pendatang dari Pulau Jawa ke Pulau Lombok. Banyak
diantara mereka kemudian melakukan pernikahan dengan warga setempat sehingga
keturunan-keturunan selanjutnya dikenal sebagai suku sasak. Selanjutnya, dalam
catatan sejarah abad ke-14-15 Masehi, Pulau Lombok ini kemudian berada di bawah
pengaruh kekuasaan Kerajaan Majapahit. Bahkan kabarnya Maha Patih Gajah Mada
sendiri yang waktu itu datang ke Pulau Lombok untuk menundukan beberapa
kerajaan yang ada di Pulau itu.
Comments
Post a Comment