Penamaan Suku Sasak
Suku sasak merupakan suku yang mendiami pulau Lombok di provinsi Nusa Tenggara Barat, agama yang di anut sebagian besar adalah agama islam. Kata Sasak berasal dari kata Sak Sak yang arti dalam bahasa sasak Satu, sehingga di yakini menjadi salah satu sebagai asal penamaan Suku Sasak dan bahasa yang digunakan adalah bahasa Sasak dan Melayu.
![]() |
Suku Sasak Lombok |
Ada yang berpendapat bahwa penamaan Suku Sasak berasal dari kata Seksek yang merupakan bunyian dari alat tenun yang digunakan Suku Sasak, yang namanya juga Seksek. Masayarakat Suku Sasak sangatlah pandai dalam menenun, sehingga pada zaman dahulu perempuan Suku Sasak di Pulau Lombok akan dikatakan sudah dewasa apabila perempuan tersebut sudah bisa menenun.
Pendapat yang lain mengatakan, nama Sasak kemungkinan berasal dari kata Sak-sak yang artinya adalah sampan. Dalam kita Negara Kertagama kata Sasak disebutkan menjadi satu dengan Pulau Lombok, yakni “Lombok Sasak Mirah Adhi”. Kemudian kata Lombok berasal dari kata Lomboq yang artinya Lurus, maka bisa disimpulkan Sasak Lombok bermakna sesuatu yang lurus.
Salah satu kutipan Lombok Sasak Mirah Adhi dari kitab Negarakertagama yang memuat tentang kekuasaan dan pemerintahan kerajaan Majaphit, gubahan Empu Prapanca. Lombok yang dalam bahasa kawi bermakna lurus atau jujur, Mirah artinya permata, Sasak yang artinya kenyataan dan Adhi bermakna yang baik atau yang utama. Sehingga Lombok Sasak Mirah Adhi bermakna Kejujuran adalah permata kenyataan yang baik.
Adat Istiadat Suku Sasak
Suku Sasak juga memiliki tradisi dan budaya unik, diyakini dipengaruhi oleh Bali dan Melayu yang sangat terasa dalam adat istiadat suku sasak. Pengaruh besar datang dari penguasaan Kerajaan Karangasem terhadap Pulau Lombok kurang lebih selama 2 abad, sehingga terdapat Gendang Belq, Gamelan, Perang Topat dan Cepung. Sedangkan pengaruh melayu datang dari pendakwah islam di gumi sasak yang menghadirkan seperti Gambus, Rudat, dan Cilokaq Sasak.
Adat istiadat Suku Sasak dapat disaksikan pada acara pernikahan yang sampai saat ini masih di lestarikan, bahkan menjadi hal yang wajib dan sakral bagi masyarakat suku sasak di Pulau Lombok. Mulai dari melarikan calon pengantin wanita sampai dengan nyongkolan atau berkunjung pertama kali bagi penganting datang kerumah orang tua setelah dilarikan oleh si pria dari rumahnya.
Baca juga :
• Tradisi Mangan Karot di Pernikahan Adat Sasak
Aksara Suku Sasak dan Bahasa
Suku Sasak mempunyai aksara khas yang digunakan pada zaman dahulu yang dinamakan Aksara Jejawan Sasak, sedangkan bahasa yang digunakan adalah bahasa Sasak yang terdiri dari bahasa Kawi yang digunakan pada acara prosesi adat, bahasa Alus dan Sasak digunakan dalam sehari-hari selain dari bahasa melayu.
Kasara Jejawan ini dipengaruhi oleh aksara Jawa dan Bali yang mempunyai kesamaan bentuk, jenis dan namya akan tetapi banyak memiliki perbedaan seperti Jejawan di Jawa memilki perbedaan bentuk dan sedangkan Jejawan Bali memilki kesamaan bentuk akan tetapi banyak memilki perbedaan baik aksara maupun pengaturan penempatan aksara.
Pakaian Adat Suku Sasak
Pakaian Adat Suku Sasak di Lombok terbuat dari kain Sengsekan atau yang ditenun dengan beragam corak dan motif khas seperti ukiran kotak-kotak, bunga, cecak dll. Baju untuk pria dinamakan Pegon sedangkan untuk perempuan dinamakan Lambung.
Untuk lebih lengkap mengenai pakaian adat sasak baca juga :
Comments
Post a Comment