MasjidKuno Bayan Beleq merupakan masjid yang dibangun pada masa-masa awal
berkembangnya agama Islam di Pulau Lombok. Masjid ini dibangun di Desa Bayan
yang kini termasuk bagian dari Kabupaten Lombok Utara sekitar abad ke-16.
Konon
dalam sejarahnya dari berbagai seumber pada tahun 1640, Sunan Pengging,
pengikut Sunan Kalijaga, datang ke Lombok, dan menikah dengan putri dari
Kerajaan Parwa. Hal tersebut membuat kecewa Raja Gowa dan akhirnya menduduki
Lombok. Sunan Pengging yang dikenal juga dengan sebutan Pangeran Mangkubumi
melarikan diri ke Bayan dan membuat daerah Bayan menjadi pusat kekuatan aliran
Islam yang disebut Islam Waktu Telu.
Sementara
masjid ini dibangun oleh seorang penghulu bernama Titi Mas yang juga merupakan
orang pertama di Desa Bayan yang memeluk agama Islam. Nama Beleq mempunyai arti “makam besar”. Hal ini
sesuai dengan kondisi di sekitar masjid yang banyak terdapat makam. Makam-makan
tersebut merupakan makam dari Plawangan, Karang Salah, Anyar, Reak, Titi Mas
Penghulu, Sesait, tokoh-tokoh agama Islam lain, dan orang-orang yang ikut
membangun dan mengurus masjid sejak awal pembangunannya.
Masjid
Kuno Bayan Beleq dibangun di atas sebuah bukit kecil dengan ketinggian ± 5 m
dari permukaan tanah dan pintu masuk terletak di sebelah timur laut. Hal yang
unik dari masjid kuno ini yaitu konstruksi bangunan Masjid Kuno Bayan Beleq
terbuat masih terjaga baik bentuk dan bahannya dari bahan kayu dan bamboo serta
masjid ini mempunyai atap dua tingkat, berbentuk limasan (meru) dan memiliki
mahkota pada bagian puncaknya. Secara
umum bangunan Masjid Kuno Bayan Beleq terdiri dari tiga bagian, yaitu: pondasi,
tubuh, dan atap.
A. Atap Masjid Kuno Bayan Beleq
Masjid
ini mempunyai atap dua tingkat, berbentuk limasan dan memiliki mahkota pada
bagian puncaknya. Bagian atapnya tersusun rapi terbuat dari bilah bambu. Hanya
ada satu tiang saja, bukan berbentuk bulan sabit dan bintang seperti masjid
pada umumnya. Atap masjid bertingkat dua berbentuk limasan terbuat dari bahan
bambu yang dianyam. Atap tingkat pertama dibuat menjurai. Bidang permukaan atap
keempat sisinya miring. Bila diperhatikan penampangnya menyerupai bentuk
segitiga sama sisi. Bagian atap kedua terdapat sebuah tiang yang disebut
tunjang langit yang terbuat dari kayu dan tingginya 1,1 meter.
B. Badan/Tembok, Rangka Masjid Kuno Bayan
Beleq
Tubuh
masjid ditopang oleh empat tiang utama yang terbuat dari kayu nangka berbentuk
bulat dengan diameter 0,23 meter dan tinggi 4,6 meter. Keempat tiang utama ini
berdiri di permukaan umpak dari batu alam (monolit). Di samping tiang-tiang
utama, masjid ini juga mempunyai tiang-tiang keliling atau tiang mider yang
berjumlah 28 tiang. Di dalam ruang masjid bagian tengah terdapat sebuah bedug
yang digantung dengan tali rotan. Di sebelah kanan terdapat sebuah mimbar
khotbah yang sederhana. Pada bagian atas mimbar terdapat hiasan naga yang di
bagian badannya dihiasi tiga buah bintang bersudut 12, 8, dan 7. Angka ‘12’
melambangkan bulan, angka ‘8’ melambangkan dari tahun alip, dan ‘7’
melambangkan hari. Selain itu, juga terdapat hiasan pohon, ayam, dan telur
serta menjangan.
C. Pondasi Masjid Kuno Bayan Beleq
Pondasi
masjid terbuat dari batu alam atau monolityang disusun rapi tanpa menggunakan
spesi. Pondasi berbentuk bujur sangkar dengan ukuran 8,9 m x 8,9 m.
Disekitar Masjid Kuno Bayan Beleq ini terdapat
enam cungkup makam yang terbuat dari bambu yang berisi makam para tokoh ulama,
yaitu: makam Plawangan, makam Karang Salah, Makam Anyar, makam Reak, Makam Titi
Mas Penghulu, dan makam Sesait.
Nah
itu tadi sekilas tentang Masjid Kuno Bayan Beleq shobat Jejak Wira, Unik kan !
Comments
Post a Comment